Kamis, 15 November 2012

PETIS KAMBING, MENU MIRIP GULAI KHAS PATI



 





Bagi anda penggemar masakan daging kambing, pernahkah mencoba petis kambing, makanan khas Desa Runting, Pati, Jawa Tengah. Variasi masakan daging kambing ini bukan dicampur dengan cairan hitam yang biasa dioleskan pada tahu, namun masakan berkuah yang hampir sama dengan gulai. Bedanya, petis kambing dicampur tepung beras dan rebusan daging. 

Sekilas, menu ini seperti gulai, kuahnya sedikit gelap. Namun saat anda menyantapnya, ada sensasi banyak butiran kenyal hangat yang lumer, ketika kuah sudah masuk dalam mulut. Ada beberapa potong bagian kambing yang menyembul di kuah, namun kebanyakan gajih atau lemak serta tulang kambing. 

Sensasi lainya saat menyantap petis kambing adalah kita rela sedikit repot menghisap tulang untuk mengambil sumsumnya. Hmmm! kata orang, kita hampir tidak bisa mengetahui dari bagian mana kelezatan muncul. Umumnya, para penikmat petis kambing menyantapnya dengan sate kambing, tanpa nasi.
 

Segarnya petis kambing ini tergolong murah, hanya lima ribu rupiah per porsi. Maka tak heran jika para pelanggannya berasal dari berbagai kalangan, mulai dari petani, hingga para pejabat.
 

Makanan petis kambing merupakan makanan tradisional asal Desa Runting, Pati, Jawa Tengah dan saat ini telah berkembang hingga ke beberapa desa di sekitarya.
 

Warung milik ibu Darmini yang cukup sederhana ini misalnya, dalam sehari bisa menghabiskan satu ekor kambing muda dan 8 Kilo Gram tetelan atau tulang kambing. Warungya mulai buka jam 9 pag dan biasanya sudah habis sebelum jam satu siang.
 

Menurut Darmini, bumbu untuk membuat petis kambing hampir sama dengan gulai, yaitu cabe, merica , jinten, bawang merah dan bawang putih. Namun ada tambahan bumbu lagi yaitu tepung beras dan gula jawa. Kambingnya juga harus kambing muda, sehingga tidak prengus, atau berbau menyengat. Kenikmatan petis kambing ini karena menggunakan resep kambing muda’, ujarnya.

Jika anda penggemar masakan daging kambing, belum lengkap kalau belum merasakan petis kambing. Maka datanglah ke pati, dan nikmati petis kambing, yang rasanya tak kalah dibandingkan gulai.


Gajahmati boleh punya Gandul. Kemiri bisa memiliki Soto. Kalau Runting? Ada Petis. Lengkap sudah. Gajahmati bawa sapi, Kemiri raja ayam, dan Runting jagonya kambing. Ketiganya merupakan nama desa di Kecamatan Pati Kabupaten Pati. Mereka menawarkan makanan khas kebanggaan kota pantai utara Jawa ini.
Petis?
Ini bukan cairan pekat hitam olahan dari rebusan ikan yang mengolesi tahu goreng. Ia bukan “tahu petis” yang sudah dikenal
umum. Petis yang satu ini merupakan variasi masakan daging kambing.
 Masakan ini bisa dimakan gado atau boleh dilahap dengan nasi. Sama nikmatnya. Plus murah meriah.
Sekilas rupa makanan ini seperti gule. Kuahnya hijau bersantan. Bedanya dari gule, kuah itu bercampur tepung beras dan rebusan daging yang sudah lebur. Jadi, ada sensasi banyak butiran kenyal hangat yang lumer ketika kuah sudah masuk di mulut. Rasa duduh itu gurih. Zonder kecap sudah nikmat. Ada beberapa potong bagian kambing yang berenang di kuah. Cuma, keratan itu kebanyakan gajih atau lemak serta balungan. Enaknya menghajar petis yah itu. Kita harus sedikit repot menghisap-hisap tulang.
Runting punya banyak warung makan kambing. Tiap lapak menawarkan menu sate dan gule. Kepala kambing juga ada. Sebagian warung menambahkan menu petis sebagai penarik pengunjung. Belakangan orang Runting hijrah ke desa lain buka warung kambing.
RESEP PETIS KAMBING
Bahan :
250 gram iga kambing, dipotong-potong
3 lembar daun jeruk
2 sendok makan beras menir disangrai hingga cokelat lalu dihaluskan
25 gram gula merah
1 liter air
2 sendok makan kecap manis

Bumbu Halus :

5 butir bawang merah
2 siung bawang putih
2 buah cabai merah
2 cm kunyit
3 butir kemiri
1 sendok teh ketumbar
2 cm kencur
1 sendok teh terasi
1 1/2 sendok teh garam
Cara Membuat :
Rebus iga kambing, sampai mendidih dan lunak.
Masukkan bumbu halus dan daun jeruk. Aduk sampai bumbu meresap.
Tambahkan tepung beras, kecap manis, dan gula merah. Masak sampai bumbu meresap.
Untuk 8 porsi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar